Bagaimana Rasanya ?

pencilpatron
1 min readSep 3, 2019

--

Photo by Craig Whitehead on Unsplash

Bagaimana rasanya jadi orang suci ?

Yang perasaannya sendiri adalah perasaan semua orang. Setiap perkataannya ada di mulut orang lain. Setiap luka yang tertoreh pada kulitnya adalah luka sejuta umat.

Bagaimana rasanya jadi orang suci ?

Yang kata-katanya bergerak lebih cepat dari petir dikala hujan. Yang sosoknya diidamkan semua bangsa. Dan ketika perutnya sakit, tidak ada akan ada yang bilang bahwa sakit itu tidak ada disana.

Bagaimana rasanya jadi orang suci ?

Dengan perasaan yang paling penting dan semua adalah urutan ‘masa bodo’ yang dimaklumi seluruh negeri. Yang tidak pernah kebingungan mencari-cari nomor untuk dihubungi di bilik telepon umum.

Bagaimana rasanya jadi orang suci ?

Yang menyisiati suara yang tidak disukai, atas nama kebaikan semua bangsa, dan membiarkan kata-kata menguap sampai jadi tai, habis dilumat tanah dan angin. Lalu bernafas terus seolah-olah tidak ada yang dikubur hidup-hidup.

Bagaimana rasanya ?

--

--

pencilpatron
pencilpatron

Written by pencilpatron

reader and learner who writes short stories|| find me on IG : a_pencipatron

No responses yet