Kombinasi

pencilpatron
1 min readMay 13, 2020

--

Kombinasi

A

ku duduk di ruang makan bersama ayah dan ibu. Makan malam berlangsung dengan hening, mungkin piring dan sendok pun tidak berani bersuara. Ayah dan ibu duduk berseberangan, aku di antara keduanya, mereka menunduk dan sibuk dengan makanan masing-masing.

Ibu makan dengan pelan, mengunyah tanpa suara, agar tidak menyinggung ayah karena pergi lebih dulu dari meja. Ayah makan dengan cepat, mengunyah tanpa jeda.

S

ampai hari ini aku tidak tahu apa istilah untuk suara kunyahan yang selalu ayah buat setiap makan.

Sebenarnya, aku selalu kesulitan mendeskripsikan hal-hal yang masih sering menghantuiku.

Aku juga sering tidak tahu bagaimana menjelaskan hal-hal yang belum kuyakini.

Ada banyak hal yang tidak kuyakini, ibu selalu mempertanyakan keyakinanku.

Dan ayah selalu mengajariku bagaimana cara memuaskan laki-laki.

M

eja makan kami terbuat dari kayu, berbentuk persegi panjang yang membentang di tengah ruang makan. Meja makan ini cukup panjang untuk membelah ayah dan ibu.

A

yah adalah yatim piatu. Ayahnya meninggal karena kecelakaan dan ibunya meninggal karena bunuh diri. Sejak kecil hidup sendiri, berjualan es untuk uang jajan dari satu sawah ke sawah lain atau berjualan pisang di pasar. Ayah adalah kesayangan ibunya dan punya banyak warisan, tapi diambil kakak-kakaknya. Tapi ayah mandiri dan berhasil menghidupi diri sendiri hingga sekarang.

I

bu adalah putri politisi yang lahir dengan hak-hak istimewa, berada di garis depan calon pewaris. Tapi dari tempat asalku, perempuan tidak mewarisi apa-apa kecuali rasa malu yang dilimpahkan pada mereka.

Aku bertanya-tanya apakah meja makan ini cukup besar untuk menampung cerita-cerita mereka.

Dan aku bertanya-tanya apakah aku adalah kombinasi keduanya.

--

--

pencilpatron
pencilpatron

Written by pencilpatron

reader and learner who writes short stories|| find me on IG : a_pencipatron

No responses yet